This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Welcome to our website

Lembaga konsultan politik yang mendampingi kandidat dalam Pilkada. Konsultan memberikan pelayanan kepada calon kepala daerah, calon presiden dan anggota parlemen yang akan bertarung dalam sebuah pemilihan melalui aneka program. Dengan selalu melandaskan diri pada survey yang terbukti akurat dan objektif, kami menghadirkan program strategis dan media yang efisien dan terbukti efektif..

Client Konsultan didampingi oleh tenaga ahli berkualitas dan high performance yang membawa client sebagai the next leader dengan meraih dukungan publik..

Wednesday, January 30, 2013

KONSULTASI PEMENANGAN POLITIK

Perumusan grand design merupakan langkah strategis guna menentukan pondasi, arah dan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan target, yang telah ditentukan sesuai dengan potensi dan kondisi partai/kandidat. Grand design menjadi pemandu para pihak yang berkepentingan di partai dalam melakukan ejawantah kebijakan politik dan taktis strategis dalam kerangka politik yang menjamin keteraturan kampanye secara etika partai dan kanal politik yang disepakati bersama.

Tujuan
Penyusunan grand design ditujukan untuK memberikan arahan yang jelas, efesien dan terukur kepada setiap pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses pemenangan kandidat dalam pilkada secara maksimal dan dengan sumber daya yang bisa dipertanggungjawabkan.

Output
         Diperoleh gambaran menyeluruh tentang grand design tentang pola, metoda, strategi, kebutuhan, serta action plan yang berisi program dan kegiatan yang berkenaan langsung dengan pemenengan kandidat di pilkada.

Grand Design Action
Dalam menyusun grand design terdapat tahapan kegiatan perumusan yang harus dilakukan antara lain:
1.    Collecting and data analysis (bank data) yang bertujuan untuk menghimpun data-data yang dibutuhkan dari berbagai sudut pandang seperti internal partai, eksternal partai, riset, calon kompetitor, kelembagaan pemilu, sosial budaya masyarakat, perangkat politik, aturan politik, dan lainnya guna menentukan kekuatan dan kelemahan calon dalam persiapan pilkada Kota.
2.    Formulasi visi dan misi kampanye untuk menentukan platform, program dan isu calon.
3.    Penentuan political positioning dan segmentasi dari calon yang berhubungan erat posisi politik calon dalam isu, kebijakan, dan dukungan sosial masyarat guna menentukan segmentasi pemilih yang akan dijadikan target baik secara umum, daerah pemilihan maupun individu. 
4.    Formulasi Strategi political marketer yang merupakan perumusan strategi untuk menjual calon/kandidat melalui rumusan berbentuk Agregasi Politik, Pemetaan Pemilih, Soliciting, Brand Image (termasuk media), Jejaring, Pola Kerja dan Manajemen Tim Sukses, Fund Raising, dan Political Agent.
5.    Fasilitating for Strategy yang bertujuan untuk menentukan strategi secara makro dalam kampanye calon secara umum, dapil maupun individu PPPI.
 Strategi Pemenangan Kandidat Pilkada
 
1.     Internal Action
Pembuatan tim sukses. Tim sukses akan mengorganisir segala kebutuhan pencalonan kandidat, pemetaan kekuatan politik, perencanaan pencalonan, dan marketing kandidat. Tim sukses terbagi dalam beberapa bagian yang penting:  1) survei popularitas kandidat dan perencanaan kampanye, 2) penggalangan dana, 3) hukum dan pemantauan pilkada, 4) pencitraan kandidat, 5) penguatan mesin politik (training), dan 6) kampanye dan media massa.

2.     Survei  untuk pemetaan kekuatan politik
Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya pelaksanaan survei pra-pilkada, yaitu: (1) Pilkada adalah proses demokrasi yang dapat diukur, dikalkulasi, dan diprediksi dalam proses maupun hasilnya, (2) Survei merupakan salah satu pendekatan penting dan lazim dilakukan untuk mengukur, mengkalkulasi, dan memprediksi bagaimana proses dan hasil pilkada yang akan berlangsung, terutama menyangkut peluang kandidat, (3) Sudah masanya meraih kemenangan dalam pilkada berdasarkan data empirik, ilmiah, terukur, dan dapat diuji.
3.            Follow up Hasil Survei.
Follow up hasil survei menjadi agenda kerja tim sukses yaitu:
a). Penguatan mesin politik
Riset dapat mengetahui mesin politik yang paling dekat dengan massa i.e. lembaga keagamaan, lembaga kemasyarakatan, LSM, dll. Tugas tim sukses khususnya bagian training adalah melakukan penguatan terhadap mesin politik tersebut agar menjadi vote getter yang efektif.
b). Candidat positioning
Riset dapat menggambarkan citra kandidat yang diharapkan, dan agenda kerja yang diinginkan. Dari hasil riset ini tim sukses, khususnya bagian pencitraan, dapat merencanakan citra dan posisi kandidat agar sesuai dengan keinginan pemilih.
c). Marketing
Riset dapat mengetahui posisi kandidat di mata masyarakat, citra gubernur yang diinginkan masyarakat, agenda kerja yang diinginkan masyarakat. Tim sukses (bagian kampanye dan media massa) harus memfollow-up dengan membuat visi misi, membuat materi kampanye, strategi kampanye, dan merencanakan media kampanye.
4.     Creative Media Design
a.    Analisis Strategi Kampanye calon/Kandidat secara umum, dapil dan individu
b.    Design Creative terdiri dari Penentuan Tagline, Advertising untuk media tv, radio, cetak dan portal internet, Media Luar Ruang, Campaign Kits, Pembuatan dan pengelolaan situs web kandidat , dan Pengelolaan facebook, friendster, flicker, dan jejaring pertemanan di dunia maya lainnya
c.     Data Center Kampanye Kompetitor
d.    Direct Buying Media dan Placement



5.     Escorting (Pendampingan)
a.    Fasilitasi calon/kandidat/Team ketika menghadiri setiap event campaign dan umum
b.    Body Language kepartaian/kandidat untuk mengarahkan gaya, aksi, dan content pembicaraan kandidat pada setiap event
c.     Memberikan saran kepada calon/kandidat pada setiap pertemuan dengan tim sukses
d.    Mendampingi calon/kandidat/team untuk memantau, mengevaluasi, dan memberikan arahan pada setiap program campaign
e.    Mendampingi calon/kandidat/team dalam melakukan negosiasi politik (political agent)
f.     Media monitoring untuk isu-isu terkait  calon/kandidat/team

6.     Action Plan 
     Biaya bisa berubah tergantung kondisi lapangan dan kesepakatan out put serta tim kandidat

Sunday, January 27, 2013

Pilkada Paluta, Incumbent Tak Tergoyahkan

Suksesi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) tahun 2013 mulai tercium bagi masyarakat di 9 Kecamatan di wilayah di Paluta, ini terlihat dari munculnya sejumlah nama kepermukaan yang dipastikan akan bertarung dan meramaikan bursa Balon Bupati di Pilkada Paluta tahun 2013 ini. Namun demikian, ternyata menurut berbagai kalangan dan pemerhati sosok incumbent Drs H Bachrum Harahap masih sulit tergoyahkan. Ini terlihat dari arus dukungan yang terus dialamatkan kepada beliau.

Sejumlah kalangan dan pemerhati masyarakat berpendapat, bakal calon (Balon) Incumbent (Drs H Bachrum Harahap, Red) masih mempunyai peluang besar untuk bisa merebut kembali kursi Paluta Satu pada pertarungan Pemilukada Bupati/Wakil Bupati mendatang.

Sebab, selain yang bersangkutan memang adalah Balon Incumbent, juga mempunyai kekuatan, serta memiliki hasil kinerja selama menjabat sebagai Bupati pada periode pertama ini secara program sudah jelas dan terarah.

" Incumbent (Drs H Bachrum Harahap,red) sudah berbuat untuk Paluta selama masa kepemimpinannya sehingga sulit melepas kelekatan hati masyarakat . Secara fisik, memang belum bisa kita ukur secara kasat mata dalam rentang periodenya. Tapi, kalau diberikan kepercayaan lagi Drs H Bachrum Harahap memimpin Paluta pada periode kedua ini, baru bisa kelihatan hasilnya, baik secara fisik maupun non fisik," ujar Pemerhati Publik, Seri Harahap kepada Analisa, Senin (14/1) di Gunung Tua.

Ia pun memastikan jika dukungan masyarakat untuk incumbent saat ini mencapai 90-an persen. " Kita sudah melakukan survei dan pengembangan dilapangan, terbukti masyarakat masih menginginkan incumbent untuk memimpin lagi, prediksi sangat sulit untuk mengalahkan incumbent," ungkapnya.

Senada juga diungkapkan, Wakil Ketua Forum Kajian Peduli Paluta, Andi Harahap. Menurutnya Popularitas incumbent cukup besar, karena program yang didesainnya benar-benar merupakan kebutuhan riil dan hasilnya benar-benar dirasakan serta dinikmati masyarakat. Tidak dipungkiri lagi, incumbent tetap diingat dan performanya tetap melekat di hati masyarakat, sehingga dukungan mengalir deras kepadanya.

Adapun prediksi pasangan dan partai politik yang berhasil dirangkum dilapangan antara lain, Incumbent (Drs H Bachrum Harahap) kemungkinan besar berpasangan dengan Drs H Ahmad Sailan ( Wakil Ketua DPRD Paluta) yang juga merupakan mantan Ketua Tim pemenangannya pada saat Pilkada tahun 2008 kemarin, disusul nama lain yang juga disebut-sebut bakal mendampingi incumbent adalah salah ketua Partai yang juga notabenenya merupakan pengusaha di wilayah Paluta.

Untuk partai pengusung tidak bakal sulit didapat oleh Incumbent, sebab selama ini ia dikenal memiliki ‘kedekatan’ dengan sejumlah pimpinan parpol dan para wakil rakyatnya di daerah ini.

Disusul H Syahrul Harahap MAP (tokoh masyarakat dan mantan Kadis Pendapatan Kota Medan), siapa yang bakal mendampingi putra kelahiran Halongonan hingga saat ini masih belum bisa ditebak. Sebagian kalangan menilai jika Syahrul benar-benar maju maka kemungkinan besar yang menjadi pendampingnya bukan dari kalangan birokrat. Bisa jadi calon wakil itu berasal dari tokoh masyarakat yang sudah sangat dikenal dan familiar di masyarakat. Atau bisa juga diambil dari kalangan politisi seperti diantarannya H Raja Aman Hasibuan alias H Mokmok ( Anggota DPRD Labusel).

Mengenai parpol pengusung hingga kini Syahrul masih melakukan pendekatan ke sejumlah parpol besar di Paluta seperti Partai Golkar dan sejumlah partai lainnya.

Ditempat ketiga nama calon kandidat yang sudah mulai dibicarakan oleh masyarakat luas, Parlinsyah Harahap SE MAP (Ketua Partai Gerindra Paluta), Lalu siapa pasangan yang akan mendampingi Tokoh Muda asal Paluta ini jika benar-benar maju pada pilkada mendatang belum ada kejelasan.

Namun informasinya ia sudah mendapat restu dari Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk ikut menjadi Calon Bupati. Diprediksi sejumlah kalangan Parlinsyah Harahap merupakan saingan berat Incumbent apabila dirinya maju nanti meramaikan perhelatan Pilkada 2013 mendatang.

Pasangan keempat yang santer juga menjadi perbincangan hangat para kalangan dan masyarakat yakni Letkol Kav Sutan Siregar yang saat ini tercatat sebagai pejabat di Pabandya Min Sinteldam I/Bukit Barisan.

Nama yang santer beredar bakal mendampingi Sutan adalah Anggota DPRD Paluta H Arjuman Harahap. Sama seperti bakal calon lainnya, parpol pengusung Sutan juga masih belum ada kejelasan.

Kandidat bakal calon Bupati terakhir yakni Lahmuddin Rambe (Pengusaha Asal Dolok) yang saat ini tinggal di Riau. Ketua IKADI Cabang Paluta ini akan berpasangan dengan Ir Khairul Amrin Harahap.Pasangan muda yang sama-sama pengusaha ini diprediksi kalangan akan maju dari jalur independen. 

sumber:  analisadaily.com

Mengapa Incumbent (petahana) Banyak Menang Pilkada

Sejak pertama Pilkada digulirkan pada tahun 2005, hingga kini sudah ribuan Pilkada telah dilaksanakan di Indonesia. Dari data yang ada, Pilkada banyak dimenangkan oleh pihak incumbent. Bila dipersentasekan kira-kira mencapai 85% Pilkada dimenangkan oleh incumbent.
Pertanyaannya, mengapa Pilkada banyak dimenangkan oleh incumbent?.Ada beberapa faktor mengapa incumbent lebih mudah untuk memenangkan Pilkada di Indonesia.


Pertama, incumbent mengusai akses ekonomi. Dengan kedudukanya sebagai bupati atau walikota atau gubernur yang sedang menjabat, seorang kandidat menjadi punya kesempatan yang lebih besar untuk mengusai akses ekonomi dibanding kadidat lain. Kemudahan akses ekonomi ini tentunya memudahkan seorang kandidat untuk mendapatkan dana untuk pembiayaan kampanyenya. Sering kali, incumbent justru yang kewalahan dengan para pihak yang datang menawarkan dana pilkada. Dengan dana yang melimpah ini, pihak incumbent bisa melakukan banyak hal. Dalam Pilkada, dana memang bukan segalanya tetapi sangat penting keberadaanya.
Kedua, incumbent mengusai akses sosial. Penguasaan terhadap akses sosial ini sangat penting karena akan mendongkrak tingkat popularitas dan elektabilitas kandidat. Sejak hari pertama incumbent dilantik, ia akan memiliki akses untuk bertemu dan berkunjung ke masyarakat. Tentunya dengan menggunakan fasilitasnya sebagai incumbent. Incumbent bisa menghadiri acara atau menciptakan acara untuk bisa selalu bertemu dengan warga. Sudah menjadi rahasis umum bahwa incumbent selalu menggunakan dana BANTUAN SOSIAL untuk memupuk modal sosial ini.
Ketiga, incumbent mengusai akses politik. Bila seseorang sudah menjabat sebagai bupati, walikota atau gubernur, rasanya tidak akan susah untuk menguasi kursi pimpinan partai politik. Bahkan partai politik justru berebut untuk menempatkan incumbent sebagai ketua partai. Demikian juga pada saat pencalonan Pilkada, incumbent tidak akan repot mencari partai. Justru partai politik yang datang berbondong-bondong untuk menjadi meniadi partai pengusung. Dengan kemudahan akses politik ini, incumbent tentunya bisa memilih mesin partai politik mana yang memiliki dukungan luas di daerahnya.
Dengan segala kemudahana yang dimiliki incumbent tersebut, maka tidak heran bila sangat sedikit incumbent yang kalah dalam Pilkada. Hanya incumbent yang "keterlaluan" yang kalah dalam Pilkada.

Saturday, January 26, 2013

Tim Sukses PILKADA

Sebagai Tim Sukses dalam PILKADA sebagaimana PEMILU pada umumnya membutuhkan tiga sumber daya utama :
 

1) Sumber Daya Manusia.
2) Dana.
3) Waktu.

  1. SUMBER DAYA MANUSIA 
Kandidat tidak mungkin memenangkan PILKADA hanya berdua pasangan. Dibutuhkan banyak dukungan orang lain untuk mencapai kemenangan. SDM merupakan unsur strategis. Dibutuhkan orang dengan jumlah dan kualitas tertentu.
Pastikan memilih Tim Sukses yang tepat:
  • Pastikan jumlah SDM yang dibutuhkan di setiap jenjang dan lini hingga ke titik TPS.
  • Pastikan kualifikasi SDM yang dibutuhkan pada setiap jenjang.
  • Pastikan SDM tersebut benar-benar berniat membantu.
  • Pastikan SDM berasal dari asal usul yang jelas, jangan sampai orang-orang dari lawan yang masuk ke dalam tim. 
  • Selain tenaga sukarela, bagi yang benar2 bekerja full time perlu diberi kompensasi. “Pekerja politik” yang full time harus dibedakan dengan tenaga sukarela. Pekerja politik harus dihargai sama dengan pekerja bidang lainnya, tentu sebatas kemampuan kandidat, yang disepakati bersama.
 2.  SUMBER DAYA DANA
Dana adalah unsur vital kedua yang harus jelas asal usulnya dan jelas jumlahnya. Seluruh komponen operasional pemenangan Pilkada bergantung kepada jumlah dana yang tersedia. Semua strategi disusun berdasarkan kapasitas dana.
 3.  SUMBER DAYA WAKTU

Waktu adalah sumber daya yang paling kritis. Waktu dalam Pilkada sangat ketat dengan hitungan hari ke hari bahkan jam ke jam. Setiap menit waktu adalah berharga maka manajemen waktu ini sangat penting.

Semua tahapan strategi Pilkada membutuhkan timing yang tepat. Maka Waktu menjadi factor yang sangat menentukan keberhasilan sebuah strategi pemenangan.

Dibutuhkan waktu khusus untuk menyusun strategi bersama orang2 kunci yang telah anda pilih. Pertemuan yang banyak memakan tenaga dan waktu untuk menyusun strategi pemenangan. Sesi Strategi membicarakan FRAMEWORK (Akan ditulis pada posting berikutnya). Setiap lini dalam framework tersebut harus dipertanyakan dan dijawab dengan tuntas. Tidak boleh ada satu lini pun yang tidak terjawab.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pertemuan sesi strategi adalah:
* Undang orang2 kunci yang ada percayai dan yang pendapatnya anda butuhkan.
* Gunakan framework untuk menelusuri dan menjawab setiap lini yang dibutuhkan dalam strategi pemenangan Pilkada.
* Jadwal waktu yang tepat untuk setiap pertemuan sesi strategi. Pertemuan ini adalah sejak awal mencalonkan diri hingga menjelang waktu kampanye. Pada saat kampanye sudah dalam tahap menjalankan strategi.
* Setiap strategi selalu memiliki pintu masuk dan pintu keluar. Pastikan selalu ada rencana cadangan.

Rangkaian pertemuan sesi strategi ini membutuhkan waktu yang panjang. Bahkan satu tahun sebelum resmi menyatakan diri sebagi kandidat, pertemuan persiapan sesi strategi ini semestinya sudah dilakukan. Beberapa riset terapan untuk pemilu (termasuk Pilkada) sudah harus dilaksanakan minimal satu tahun sebelum Pilkada berlangsung.


Peran, tugas dan tanggungjawab dalam kampanye dibagi beberapa bagian sebagai berikut:
1. Kandidat

Pasangan kandidat adalah Orang yang paling penting. Kandidat harus benar2 mengelola sumber daya yang paling penting dan kritis yaitu Waktu. Waktu harus benar2 dikelola dengan baik. Pastikan waktu lebih banyak dimanfaatkan untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan, terutama para pemilih. Cukupkan waktu maksimal hanya 1 jam untuk berada di Kantor/Sekretariat pemenangan. Gunakan waktu selebihnya secara utuh untuk menemui para calon pemilih.

Yang harus diingat benar-benar oleh Kandidat:
* Tugas anda adalah bertemu dengan calon pemilih untuk meyakinkan memastikan mereka memilih anda.
* Tugas kandidat bukan menyusun strategi karena hal itu telah dipercayakan pada Tim Sukses. Tugas Kandidat adalah: mememui calon pemilih dan menyakinkan mereka untuk memilih anda.
* Tugas Kandidat bukan mengelola dana Kampanye karena anda telah mempercayakan tugas ini pada orang terpercaya di dalam Tim anda. Tugas Kandidat adalah menemui calon pemilih dan meyakinkan mereka untuk memilih anda.
* Tugas Kandidat bukan untuk menyusun Jadwal Kampanye karena anda telah mempercayakan tugas ini pada manajer tim sukses. Tugas Kandidat adalah menemui calon pemilih dan meyakinkan mereka untuk memilih anda.

* 2. Ketua Tim Sukses/Manajer Kampanye berserta anggota tim

Seluruh tahapan dan proses pemenangan, pelaksanaan kampanye adalah tugas Ketua Tim Sukses berserta anggotanya.

Ketua Tim Sukses atau Manajer Kampanye (atau sebutan lainnya) yang bertugas dan memastikan bahwa:
* Kandidat terjadwal untuk menemui calon pemilih.
* Mengelola jadwal kampanye.
* Mengelola hal-hal yang berkaitan dengan pers.
* Mengelola dana.
* Mengelola karyawan dan relawan.

3. Peran-peran lain

Semua kampanye memiliki kebutuhan sama namun tidak ada kampanye yang identik. Beberapa kegiatan memerlukan satu orang atau lebih. Kampanye yang melibatkan banyak orang maka setiap tugas membutuhkan beberapa orang relawan. Namun ada juga satu orang yang mungkin melaksanakan tiga tugas atau lebih untuk beberapa kampanye. Semuanya bergantung pada kebutuhan dan diputuskan dalam SESI STRATEGI.

Setelah keputusan itu dibuat, tergantung pada Manajer Kampanye untuk membagi tugas dan memastikan bahwa tugasnya dilaksanakan secara efektif.

Beberapa contoh pertanyaan yang harus dijawab oleh manajer tim sukses adalah tentang “tugas yang harus dipenuhi dan oleh siapa”, yaitu :
* Siapa yang mengelola kantor?
* Siapa yang mengelola dana?
* Siapa yang bertugas menghadapi media?
* Siapa yang mengatur jadwal kandidat?
* Siapa yang menulis literatur kampanye?
* Siapa yang bertanggung jawab memahami undang-undang Pilkada?
* Siapa yang bertanggung jawab untuk mencetak literatur kampanye?
* Siapa yang merekrut dan mengatur karyawan dan relawan kampanye?
* Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang harus dijawab tuntas.

4. Undang-Undang dan Peraturan terkait Pilkada

Memahami undang-undang dan peraturan terkait Pilkada adalah adalah hal yang mendasar. Pastikan bahwa ada orang atau Tim Khusus yang benar-benar mengerti tentang Undang-Undang dan Peraturan terkait Pilkada. Pastikan juga bahwa Tim Anda memiliki interpretasi yang sama terhadap Undang-Undang dan peraturan terkait sebagaimana yang dipahami oleh Penyelenggara Pilkada.

Penting: Pastikan ada orang dalam Tim pemenangan Anda yang benar-benar memahami undang-undang dan semua aturan terkait Pilkada.

STRATEGI PEMENANGAN KANDIDAT PILKADA


Pertama, pembuatan tim sukses. Tim sukses akan mengorganisir segala kebutuhan pencalonan kandidat, pemetaan kekuatan politik, perencanaan pencalonan, dan marketing kandidat. Tim sukses terbagi dalam beberapa bagian yang penting 
 
1) survei popularitas kandidat dan perencanaan kampanye, 
2) penggalangan dana, 
3) hukum dan pemantauan pilkada, 
4) pencitraan kandidat, 
5) penguatan mesin politik (training), 
6) kampanye dan media massa
 
Kedua, survei  untuk pemetaan kekuatan politik.  
Tim sukses semestinya membuat survei untuk:
  1. memetakan posisi kandidat di mata masyarakat, 
  2. memetakan keinginan pemilih, 
  3. mendefinisikan mesin politik yang paling efektif digunakan sebagai vote getter, 
  4. mengetahui media yang paling efektif untuk kampanye.
 
Ketiga, follow up hasil survei. Follow up hasil survei menjadi agenda kerja tim sukses yaitu:
 
  1. Penguatan mesin politik. Riset dapat mengetahui mesin politik yang paling dekat dengan massa i.e. lembaga keagamaan, lembaga kemasyarakatan, lsm dll. Tugas tim sukses khususnya bagian training adalah melakukan penguatan terhadap mesin politik tersebut agar menjadi vote getter yang efektif.
  2. Candidat positioning. Riset dapat menggambarkan citra kandidat yang diharapkan, dan agenda kerja yang diinginkan. Dari hasil riset ini tim sukses, khususnya bagian pencitraan, dapat merencanakan citra dan posisi kandidat agar sesuai dengan keinginan pemilih.
  3. Marketing. Riset dapat mengetahui posisi kandidat di mata masyarakat, citra gubernur yang diinginkan masyarakat, agenda kerja yang diinginkan masyarakat. Tim sukses (bagian kampanye dan media massa) harus memfollow-up dengan membuat visi misi, membuat materi kampanye, strategi kampanye, dan merencanakan media kampanye 
 
Ada sedikit tips untuk anda yang mungkin sedang terjun di dunia politik, misalnya anda sebagai tim sukses dalam PILKADA. Dalam politik kita tak tahu kita berhadapan dengan siapa meskipun orang tersebut dalam Tim kita. Semua serba mungkin dalam dunia perpolitikan. Mungkin dia mata-mata dari lawan politik kita. Tapi kalau kita bisa mengindentifikasi siapa mata-mata dan siapa memang benar-benar Tim kita. Bisa aja mata-mata itu dalam Tim kita akan mungkin menguntungkan kita, kalau kita dia itu mata-mata. Kasih aja info yang berseberangan dengan strategi politik kita, agar juga salah dengan strategi mereka. Menemukan mata-mata itu juga gampang-gampang susah. Caranya kasih info kepada tim kita yang berbeda-beda, misal info 1, 2, 3 dst. Yang sampai pada lawan politik info yang mana. Bila itu info 2 maka tim kita yang kita beri info 2 itulah mata-mata, tapi harus cek duluan lho mungkin 3 test baru ketahuan benar. Tinggal anda memanfaatkannya. Waduh jadi ngelantur kemana-mana nich. OK berikut Strategi pemenangan calon :
  • Sukses itu berkat kerja keras. 
  • 'Serang' strategi lawan
  • 'Hancurkan' Aliansi lawan
  • 'Seran'g lawan
  • 'Kepung' kubu pertahanan lawan
  • Tentukan strategi anda
  • Kenali karateristik 'medan perang'
  • Temukan keuntungan strategi anda
  • Manfaatkan kekuatan lawan
  • Saring topik anda
  • Tentukan tujuan taktis anda
  • Kendalikan strategi anda
  • Menciptakan imej yang lebih baik
  • Menampilkan figur kepemimpinan yang kharismatik dan menyakinkan
  • Propagandakan bidang atau bagian program partai yang unggul/kuat (atau dianggap kuat)
  • Memindahkan pengambilan keputusan ke sebuah organ atau sekelompok orang yang bersedia memimpin dan bersedia mengambil alih
  • Mengaburkan perbedaan pendapat/pandangan dengan melakukan strategi Disinformasi
  • Mempreteli imej personel partai lawan
  • Menciptakan 'musuh eksternal'
  • Masuk lebih dalam ke dalam 'pasar' agar dapat menyerap kelompok sasaran partai
  • Menjaga agar jumlah lawan tetap kecil, melalui strategi langkah-langkah kecil 
  • Memperluas 'pasar' agar dapat memenangkan kelompok-kelompok pemilih baru
  • Memperluas 'pasar' agar dapat menyakinkan dan memenangkan kelompok-kelompok pemilih baru
  • Buat 'kontroversi' biar fifty-fifty kedalam pilihan setuju atau tidak efektif lawan bila lebih dari 3


- Memenangkan Hati Rakyat Melalui Strategi Pencitraan -

Dunia politik tak ubahnya seperti arena bertarung yang sangat membutuhkan strategi jitu dalam pemenangannya.  Tidak hanya sekedar politik uang yang mampu berperan sebagai second God dalam memenangkan hati rakyat.


Saat ini rakyat semakin kritis dan sebagian besar tak lagi tertarik pada politik uang, meskipun tak dapat dipungkiri bahwa masih ada sebagian partai politik yang menggunakan politik uang sebagai strategi pemenangannya.
Menurut survey yang dilakukan oleh Pew Research Center for the People and the Press terhadap sekitar 200 konsultan politik di seluruh dunia pada tahun 1997 – 1998, ditemukan fakta bahwa kualitas dari pesan-pesan kampanye politik sebuah partai politik dan strategi pencitraan para pemimpin partai politik merupakan faktor utama dalam menentukan kemenangan dalam pemilihan umum, sehingga selain faktor biaya yang mutlak dipersiapkan untuk menggerakkan mesin politik, pencitraan partai politik dan pemimpin partai politik merupakan kunci penentu kemenangan.
Melalui pendekatan program kerja sebuah partai politik kepada pemilihnya hanya akan dimengerti oleh publik yang “melek” politik. Bagi publik yang “buta” politik, mereka akan lebih suka melihat citra para pemimpin partai politik.
Pengertian citra berkaitan erat dengan suatu penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi, lembaga dan juga simbol simbol tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama perusahaan dan merek suatu produk barang atau jasa  yang diberikan oleh publik sebagai khalayak sasaran (audience).
Dengan demikian, tanggapan dan penilaian publik merupakan unsur penting dalam melakukan penelitian tentang Citra. Citra (image) adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu obyek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap obyek tersebut akan ditentukan oleh citra obyek yang menampilkan kondisi yang paling baik.

Memasarkan partai politik tak ubahnya seperti memasarkan sebuah produk barang atau jasa kepada target pasarnya.  Pada dasarnya, jika diibaratkan berdagang, target pasar untuk partai politik adalah para pemilih (voters), jika kita melakukan segmentasi pemilih yang menjadi target pasar partai politik, maka akan terdapat 4 jenis pemilih potensial yang ada di Indonesia.
Pertama adalah pemilih ideologis (ideologist voters), yang kedua adalah pemilih tradisional (traditional voters), yang ketiga adalah pemilih rasional (rational voters) yang terbagi dalam pemilih intelektual dan non partisan, sedangkan yang keempat adalah pemilih yang masih berubah-ubah (swing voters).  Ideologist Voters dan Traditional Voters menguasai sekitar 40% darimarket share, sedangkan Rational Voters dan Swing Voters menguasai sekitar 60% dari market share (Priosoedarsono, 2005).

Jika kita berbicara mengenai strategi pencitraan, tak dapat dilepaskan dari peran media massa dalam kapasitasnya sebagai media (wadah) untuk memberitakan kepada publik serta memberi citra dari aktivitas para aktor politik yang diberitakan dan menjadi konsumsi media massa.
Disini peranan “Framing” maupun “Agenda Setting” menjadi penting, karena agenda media (dalam hal ini media memilih berita-berita yang akan menjadi headline dalam pemberitaannya) merupakan agenda publik, artinya adalah publik disodorkan headline berita yang memang telah diagendakan oleh media untuk menjadi berita utama (headline).

Friday, January 25, 2013

Pemetaan Politik

1. Pemetaan Perilaku Pemilih
  • Memetakan pemilih berdasarkan demografi dan preferensi politik.
  • Memetakan isu-isu strategis lokal.
  • Memetakan nama-nama yg berpotensi menjadi kawan dan lawan.
  • Memetakan media komunikasi yg efektif digunakan oleh pemilih.
  • Output: Strategi Mempengaruhi Perilaku Pemilih
2. Pemetaan Jaringan
  • Inventarisir Jaringan yang potensial jadi mesin politik.
  • Memetakan wilayah dari masing2 jaringan.
  • Inventarisir Nama-nama yang memiliki potensi menjadi tim sukses.
  • Ouput: Strategi Mobilisasi
3. Pemetaan Media Massa
  • Menginventarisir semua media massa lokal.
  • Menganalisis Kecenderungan isi media.
  • Menjajaki kemungkinan kerja sama.
  • Analisis media paling efektif.
  • Output: Strategi Pencitraan