This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Welcome to our website

Lembaga konsultan politik yang mendampingi kandidat dalam Pilkada. Konsultan memberikan pelayanan kepada calon kepala daerah, calon presiden dan anggota parlemen yang akan bertarung dalam sebuah pemilihan melalui aneka program. Dengan selalu melandaskan diri pada survey yang terbukti akurat dan objektif, kami menghadirkan program strategis dan media yang efisien dan terbukti efektif..

Client Konsultan didampingi oleh tenaga ahli berkualitas dan high performance yang membawa client sebagai the next leader dengan meraih dukungan publik..

Wednesday, February 20, 2013

Jadwal Lengkap Pemilihan Gubernur Riau (pilgubri) 2013



KPU Riau telah merilis jadwal lengkap tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2013 ini. Lounching secara resmi jadwal Pilgubri 2013 ini berlangsung di Hotel Pangeran Pekanbaru (13/02/2013). Acara disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit.

Berikut ini Jadwal Lengkap Pilgubri 2013:



  1. Penetapan regulasi Pemilu Gubernur Riau tanggal 4 Januari 3 April 2013
  2. Pembentukan PPK dan PPS 1 February sampai 24 Februaty 2013
  3. Sosialisasi Informasi atau pendidikan pemilih kepada masyarakat 10 February sampai 8 Agustus 2013 yang dilaksanakan oleh KPU Prov, KPU Kab/Kota dan PPK/PPS
  4. Pemutakhiran data dan daftar pemilih 9 Maret sampai 29 Agustus 2013 dilaksanakan oleh KPU Provinsi, KPU Kab/Kota PPK dan PPS.
  5. Pencalonan 31 Maret sampai 19 Juli 2013 dilaksanakan oleh KPU Provinsi, KPU Kab/Kota PPK/PPS dan Pasangan Calon.
  6. Kampanye Tanggal 18 Agustus sampai 31 Agustus 2013 dilaksanakan oleh pasangan calon.
  7. Pemungutan suara secara serentak digelar Tanggal 4 September 2013.
  8. Rekapitulasi Pengitungan suara Tanggal 9 sampai 10 September 2013.
  9. Penetapan hasil penghitungan suara Tanggal 15 September 2013.
  10. Penetapan pengumuman calon terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur 2013 Tanggal 17-19 September 2013.
  11. Pelantikan dan pengucapan sumpah/janji Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih Tanggal 20 November 2013.
Apabila terjadi 2 putaran dalam Pilgubri 2013 ini, maka KPU Riau juga merilis tahapan Pilkada Putaran II sebagai berikut:



  1. Kampanye Tanggal 21-23 Oktober 2013.
  2. Masa tenang Tanggal 24-26 Oktober 2013.
  3. Meski belum dipastikan terjadi namun KPU juga telah merilis Pemungutan suara Putaran II sebagai berikut :
  4. PEmungutan Suara Tanggal 30 Oktober 2013.
  5. Rekapitulasi penghitungan suara Tanggal 4 sampai 5 November 2013.
  6. Rekapitulasi Penghitungan suara Kecamatan Tanggal 6 sampai 7 November 2013.
  7. Penetapan hasil tanggal 8 sampai 9 November 2013.
  8. Penetapan dan pengumuman calon terpilih Tanggal 12 hingga 14 November 2013.
  9. Pelantikan Tanggal 20 November 2013 yang dilanjutkan pembubaran PPK, PPS dan KPPS 11 November 2013.
  10. Demikianlah jadwal lengkap Pilgubri 2013. Setelah diluncurkannya jadwal tahapan pilgubri ini, Wakil Gubernur Riau mengharapkan partisipasi masyarakat yang merupakan kewajiban warga negara dapat dimanfaatkan.

  11. “Golput akan berdampak pada kegagalan penyelenggaraan Pilkada yang tidak diinginkan. Pilkada bagian dari pondasi tegaknya Demokrasi di Provinsi Riau, mari bersama kita sukseskan” ujarnya.



Incoming search terms:

kpu riau tentang pembentukan ppk pps
berita pilgubri
tahapan pilkada provinsi riau
Tahapan pilgubri
Tahapan pemilukada riau 2013
pilgubri 2013 ppk kecamatan
pentahapan pemilu gubernur riau 2013
penetapan calon gubernur riau 2013
jadwal pilgubri riau
jadwal pemilukada gubri riau

Monday, February 4, 2013

Kampanye | Media Outdoor dalam Pilkada




Dalam Pilkada, media outdoor baik berupa spanduk, baliho, billboard, banyak digunakan oleh kandidat. Namun, berdasarkan pengamatan saya, banyak hal yang rasanya kurang efektif dalam menggunakan media tersebut sebagai sarana promosi kandidat. Apa saja unsur yang patut dipertimbangkan dalam mendesain media outdoor?

Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu memahami sejauh mana kelebihan dan kekurangan media outdoor dibandingkan media promosi lainnya.

Media outdoor banyak digunakan oleh kandidat karena mampu menyampaikan secara cepat sebuah informasi. Terlebih jika media tersebut dapat dipasang ditempat-tempat strategis, seperti di perempatan jalan, pinggir jalan. Jika setiap hari ada 30 ribu orang saja yang melintasi melintasi sebuah jalan Kota, maka Anda dapat menghitung berapa ratus ribu orang yang akan melihat billboard yang kita pasang?

Selain itu sebagai sarana yang terbatas dan relatif lebih mahal, pemasangan media outdoor akan mampu meningkatkan image positif kandidat.Billboard misalnya, mampu membangkitkan kesan mewah, dan prestis, karena sering digunakan untuk memajang foto para selibritis yang menjadi bintang iklan sebuah produk. Lain halnya spanduk atau 
banner. Banner memiliki image yang sedikit lebih rendah, namun memiliki efektifitas komunikasi yang tidak jauh berbeda dengan media billboard. Bahkan dalam situasi tertentu daya penetrasi spanduk akan mampu mengalahkan efektifitas billboard sebagai sarana menyampaikan informasi/ promosi karena bisa dipasang di tempat-tempat yang sempit.

Demikian pula dengan baliho. Media yang biasa dipasang dengan menggunakan kayu ini, memiliki efektifitas yang tak jauh berbeda dengan billboar atau spanduk. Hanya saja Baliho lebih mampu masuk keruang-ruang publik yang lebih dalam, karena ukurannya yang dapat di custumize sesuai dengan ruang yang tersedia. Jika Billboard, biasanya memiliki ukuran yang standar, 4 x 6 meter, 5 x 10, 6 x 12, 4 X 8, sedangkan ukuran baliho dapat disesuaikan dengan lingkungan pemasangan.

Salah satu kelemahan dari media outdoor adalah terbatasnya space untuk menyampaikan informasi. Kelemahan ini ternyata seringkali tidak dipahami oleh tim sukses para calon. Saya sering melihat sebuah media outdoor memampangkan isi visi dan misi kandidat. Bagaimana mungkin masyarakat yang melintasi jalan dengan kendaraan bermotor memiliki cukup waktu untuk membaca rangkaian kelimat itu. Inilah salah satu kelemahan terbesar media outdoor, publik tidak punya waktu yang banyak untuk menyerap informasi yang disampaikan.

Nah, berikut beberapa tips dalam pemanfaatan media ourdoor sebagai sarana promosi kandidat.
1. Fokus.
Dalam pilkada, seringkali sebuah media outdoor tidak fokus apa yang ingin disampaikan. Apakah yang akan ditonjolkan gambarnya, nama pasangannya, jargonnya, mottonya, atau visinya. Media outdoor harus fokus. Jika ingin menonjolkan figur kanidadat, maka figur kandidat haruslah mendominasi space media dengan foto yang baik, bagus dan menarik serta dilengkapi nama kandidat yang jelas. Saya sering melihat sebuah billboar dengan foto yang mnonjol, namun dengan nama yang tak terlihat oleh mata kita. Bukankah nanti pada saat pemilihan, nama ini yang akan diingat para pemilih? Bukan jargonnya, apalagi visinya. Jika fokusnya ingin menyampaikan ajakan, carilah kata-kata yang singkat lalu dibuat lebih menonjol dari yang lain. Sehingga orang yang lewat tidak perlu berhenti di pinggir jalan untuk membaca kalimat tersebut.

2.Singkat.
Selain image, sebuah media outdoor biasanya juga menampilkan kata-kata yang berisi pesan. Usahakan kata-kata itu tidak terlalu panjang. maksimal 5 kata, sehingga mudah dibaca oleh masyarakat. Jika yang ingin disampaikan adalah visi kandidat, peraslah kalimat visi tersebut mejadi 4 atau lima kata. tentu saja kata-kata tersebut harus berbeda dari kompetitor.
3.Unik. Keunikan dapat ditonjolkan dari beberapa hal, seperti warna dasarnya, tampilan fotonya, layoutnya, bahkan bentuk media outdoor itu sendiri. Agar media outdoor kita bisa kelihatan berbeda dari kompetitor, tentu saja kita harus mengenal terlebih dahulu ciri khas masing-masing kompetitor. Keunikan ini akan membantu konsituen dalam membedakan media komunikasi Anda dengan kompetitor. Sehingga dari jauh saja akan ketahuan bahwa itu adalah media outdoor milik Anda.

4. Pertimbangkan titik pandang.
view media perlu anda pertimbangkan dengan baik. Terkadang ada sebuah space yang kecil tapi cukup stratetegis untuk memasang media outdoor. Manfaatkan saja lokasi tersebut dengan mendesain media outdoor secara khusus.

5. Tekhnik pemasangan.
Saya sering melihat pemasangan media outdoor terkesan asal-asalan. ditempel di pohon, dipasang dekat tempat sampah, bahkan bertumpukan dengan media outdoor lainnya. Pemasangan media outdoor harus mempertimbangkan pandangan publik, serta kemampuan media tersebut dalam menarik perhatian dibandingkan media outdoor lainnya. Tekhnik pemasangan juga jangan asal-asalan. Memasang media outdoor pada pohon, misalnya. Mungkin akan menarik perhatian, tetapi akan menguragi rasa simpatik masyarakat karena dianggap membuat kumuh jalan-jalan, serta merusak lingkungan. Jika itu terjadi semua pesan tidak ada gunanya, karena masyarakat terlanjur tidak suka.

Tips terakhir, silahkan pelajari tampilan media outdoor dari perusahaan-perusahaan komersial. Lalu terapkan bagi kesuksesan strategi promosi Anda.

Survei dalam Pemilihan Umum


MENGAPA HARUS SURVEI
·         Pilkada adalah proses demokrasi yang dapat diukur, dikalkulasi, dan diprediksi dalam proses maupun hasilnya.
·         Survei merupakan salah satu pendekatan penting dan lazim dilakukan untuk mengukur, mengkalkulasi, dan memprediksi bagaimana proses dan hasil pilkada yang akan berlangsung, terutama menyangkut peluang kandidat.
·         Sudah masanya meraih kemenangan dalam pilkada berdasarkan data empirik, ilmiah, terukur, dan dapat diuji.
 

STRATEGI PEMENANGAN KANDIDAT PILKADA
Pertama, pembuatan tim sukses. Tim sukses akan mengorganisir segala kebutuhan pencalonan kandidat, pemetaan kekuatan politik, perencanaan pencalonan, dan marketing kandidat. Tim sukses terbagi dalam beberapa bagian yang penting 1) survei popularitas kandidat dan perencanaan kampanye, 2) penggalangan dana, 3) hukum dan pemantauan pilkada, 4) pencitraan kandidat, 5) penguatan mesin politik (training), 6) kampanye dan media massa
Kedua, survei  untuk pemetaan kekuatan politik. Tim sukses semestinya membuat survei untuk:1) memetakan posisi kandidat di mata masyarakat, 2) memetakan keinginan pemilih, 3) mendefinisikan mesin politik yang paling efektif digunakan sebagai vote getter, 4) mengetahui media yang paling efektif untuk kampanye.
Ketiga, follow up hasil survei. Follow up hasil survei menjadi agenda kerja tim sukses yaitu:
1) Penguatan mesin politik. Riset dapat mengetahui mesin politik yang paling dekat dengan massa i.e. lembaga keagamaan, lembaga kemasyarakatan, lsm dll. Tugas tim sukses khususnya bagian training adalah melakukan penguatan terhadap mesin politik tersebut agar menjadi vote getter yang efektif.
2) Candidat positioning. Riset dapat menggambarkan citra kandidat yang diharapkan, dan agenda kerja yang diinginkan. Dari hasil riset ini tim sukses, khususnya bagian pencitraan, dapat merencanakan citra dan posisi kandidat agar sesuai dengan keinginan pemilih.
3) Marketing. Riset dapat mengetahui posisi kandidat di mata masyarakat, citra gubernur yang diinginkan masyarakat, agenda kerja yang diinginkan masyarakat. Tim sukses (bagian kampanye dan media massa) harus memfollow-up dengan membuat visi misi, membuat materi kampanye, strategi kampanye, dan merencanakan media kampanye.

PENTINGNYA SURVEI
·         Sebagaimana nampak dalam diagram, tim sukses harus mengandalkan survai untuk menentukan strategi pemenangan kandidat
·         Untuk mengetahui bagaimana peta/sebaran dukungan dan preferensi pemilih terhadap kandidat berdasarkan aspek: wilayah, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, afiliasi keagaamaan dan organisasi sosial, serta tingkat sosio-ekonomi.
·         Untuk mengetahui bagaimana tingkat popularitas kandidat di masyarakat, baik pada masa pra-kampanye maupun pada masa kampanye menjelang pemilihan.
·         Melalui survai tim sukses akan dapat memperkirakan seberapa besar dana yang diperlukan untuk membiayai kampanye
·         Melalui survai tim sukses dapat mengemas pencitraan kandidat sesuai dengan ideal yang diharapkan pemilih dan dapat menggunakan media kampanye yang tepat
·         Untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat sebagai bahan kampanye kandidat dan dapat menyusun program kampanye sesuai kehendak pemilih
·         Untuk mengetahui besaran peluang atau probabilitas menang kandidat dalam pilkada.
·         Sarana ”sosialisasi” kandidat kepada masyarakat.

BERAPA KALI SURVEI DIADAKAN
·         Survai perlu diadakan minimal 3 kali sebelum hari H Pilkada dilakukan
·         Survai Pertama sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Sebab kandidat yang tahu situasi lebih cepat memiliki kemungkinan menang lebih besar. Survai Pertama ini digunakan untuk mengukur modal dasar yang dimiliki kandidat dan mengukur harapan masa pemilih. Survai pertama dipakai sebagai dasar pencitraan kandidat, dan strategi pemasaran dan pemenangan kandidat.
·         Survai kedua diadakan 3-2 bulan setelah tim sukses bergerak memasarkan kandidat (berkampanye). Survai ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye yang telah dilakukan. 
·         Survai ketiga diadakan pada saat pelaksanaan kampanye pilkada. Survai ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye dan upaya pemenangan yang telah dijalankan. Juga untuk menilai berapa kira-kira perolehan suara kandidat dalam Pilkada nanti.

SAMPLE SURVEI
Unit terkecil dari kerangka sampling dalam survai kandidat adalah daftar rumah tangga/kepala keluarga dalam setiap RT terpilih. Untuk menentukan rumah tangga terpilih dilakukan dengan cara acak sistematik (systematic random sampling.) dengan bantuan formula tertentu yang sudah baku. Daftar Kartu Keluarga (KK) yang ada di setiap RT terpilih dijadikan sebagai kerangka sampling terkecil dalam proses penentuan responden terpilih yang akan diwawancarai.
Responden yang akan diwawancarai adalah  anggota keluarga/rumah tangga terpilih yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah  di luar pembantu dan/atau orang yang kost. 
Sementara itu, proses penentuan responden untuk diwawancarai dalam setiap rumah tangga (household) terpilih dilakukan dengan bantuan metoda Kish Grid. Komposisi laki-laki dan perempuan yang akan dijaring melalui survai ini ditentukan secara berimbang.
Kepada responden terpilih, wawancara dilakukan dengan cara face to face interview (wawancara tatap muka.) Metoda ini memungkinkan setiap anggota keluarga yang sudah memenuhi criteria seperti tersebut di atas akan memiliki peluang yang sama untuk diwawancarai. Metoda semacam ini juga lebih menjamin tingkat representativeness responden di wilayah-wilayah tersebut. Dengan demikian, penggunaan metoda tersebut dapat memberikan kepastian bahwa hasil survai akan menggambarkan kenyataan yang sesungguhnya.

PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data primer (proses survey) dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan bantuan panduan wawancara terstrukutur (questioner). Data primer ini (hasil survey) akan diperkuat dengan data sekunder yang diperoleh dengan cara penelusuran dokumen, seperti hasil laporan survey/penelitian, buku, terbitan berkala (surat kabar, majalah dan jurnal).
Untuk pengumpulan data primer, panduan terstruktur (questionnaire) disusun dalam bentuk closed questions dengan sedapat mungkin memberikan ruang untuk opened questions.  Pemberian ruangopened question dalam kuesioner ini juga dimaksudkan untuk mengintrodusir pendekatan kualitatif dalam survai. Dengan penyediaan open question ini, diharapkan hasil dari survai ini tidak terjebak pada opsi-opsi jawaban dalam perspektif peneliti yang diformulasikan dalam bentuk pertanyaan tertutup, melainkan juga dapat  merekam dunia dari sudut pandang responden. Hal ini merupakan cara untuk   memahami cara pandang pribumi/lokal. Lebih dari itu penyusunan dan perumusan questionnaire dilakukan dengan suatu metoda baku dan ketat, sehingga tidak memungkinkan munculnya perception bias – baik dari sisi interviewer maupun dari sisi responden -- dalam menangkap isi dan maksud questionnaire.
Dalam survei ini sudut pandang kebudayaan, agama, adat istiadat tidak dapat dikesampingkan.Untuk itu, teknik penelitian yang diterapkan pada subyek penelitian, tidak dapat diasingkan dari masyarakat sekitarnya. Selain itu, data yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan terbuka dapat menolong penafsiran dan pemahaman temuan-temuan survei.

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Data lapangan yang telah terkumpul selanjutnya akan melalui proses cleaning dan input data. Dengan bantuan aplikasi program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) data diolah dalam berbagai tahapan sehingga outputnya bersifat deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi dancrosstabulation. Artinya, dalam analisis ini hanya menggambarkan melalui profil data dalam sajian bentuk visual tabel, diagram dan lainnya. Sementara untuk analisis kualitatif, data akan dianalisis melalui eksplorasi pertanyaan terbuka serta sumber sekunder berupa dukumen-dokumen yang relevan, sehingga mampu mempertajam data.

BAGAN ALUR PROSES SURVEI
 



Mengatasi Black Campaign dalam Kampanye


Kampanye negatif atau black campaign selalu digunakan oleh lawan politik untuk menjatuhkan kredibiltas kandindat. Hal ini jangan terlalu dipermasalahkan. Anggap saja dalam persaingan itu adalah hal yang biasa. Yang terpenting justru bagaimana mengantisipasi dan mengatasi black campaign itu agar tidak merugikan kandidat.
Dalam perang, black campaign digunakan untuk menjatuhkan semangat prajurit, mereduksi kepercayaan, mengurangi dukungan rakyat, serta membiaskan fokus para pemikir strategi perang (psiko-war). Tujuan yang sama juga berlaku dalam Pilkada.
Dalam Pilkada black campaign dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Yang terang-terangan dilakukan secara terbuka dan dilakukan oleh orang yang jelas. Sedangkan yang tertutup dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dari mulut-ke mulut, tak jelas siapa penanggung jawabnya bahkan pelakuknya.
Seringkali yang terang-terangan lebih mudah dipatahkan daripada yang sembunyi-sembunyi. Seorang tokoh masyarakat yang semula loyal serta berkomitment untuk mengerahkan warganya memilh kandidat, tiba-tiba beralih kepada kandidat lain, hanya karena malamnya ia didatangi oleh seorang tokoh masyarakat lainnya dan menjelaskan skandal keuangan yang menimpa kandidat yang kita dukung. Lengkap dengan kronologisnya, saksinya, serta dalil-dalil agamanya.
Black campign seperti ini jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan black campaign yang dilakukan terbuka. Karena tak tampak dan langsung kepada sasaran. Kalau ada issue dikoran, kita lebih mudah memantaunya.
Apa yang mesti dilakukan untuk mengantisipasi black campaign tertutup seperti itu?
1. Jadilah pendengar yang baik. Anda harus membangun struktur komunikasi yang baik kepada saluran-saluran pemasaran Anda. Dengan saluran yang baik itu, semua pendapat negatif dan issue miring yang menimpa Anda dapat tercium terlebih dahulu.
2. Inventarisir issue-issue miring yang menimpa kandidat, lalu buatlah kronologis terhadap issu-isuee tersebut. Tentu saja dengan perspektif yang positif.Semacam klarifikasi gitu. Jika terdapat issue negatif yang mulai menyebar di masyarakat, segera gandakan klarifikasi tersebut dan banjiri target dengan klarifikasi yang telah dipersiapkan. Baik melalui pengiriman tulisan maupun utusan.
3. Kendalikan media massa. Jangan sampai media massa mengangkat issue-issue bombastis seperti itu. Koran tentu akan sangat senang memuat berita tersebut, karena korannya akan laku. Namun perlu diingatkan kepada mereka bahwa memuat berita yang belum tentu kebenarannya akan menjadi boomerang bagi media tersebut. lakukan bujukan secara halus untuk menyampaikan hal tersebut. Kalaupun mereka tetap akan meumuat berita, sampaikan kewajiban untuk memuat dua sisi berita yang seimbang (cover side both), klarifikasi dengan memuat cerita versi sebenarnya juga perlu dilakukan jika berita tersebut terlanjur dimuat media. 
4. Hubungi tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh, dan jelaskanlah kejadian sesungguhnya secara langsung, tanpa perantara, oleh kandidat yang bersangkutan.
5. Bentuklah tim yang terdiri dari orang-orang yang dapat dipercaya untuk memantau dan mengkalrifikasi black campign yang dilakukan lawan politik. 
Formulasi yang paling jitu menghadapi black campaig sebenarnya adalah dengan cara mengantisipasinya. Jangan biarkan dia berkembang.

sumber : strategi pilkada .blogspot.com